berhenti



'sampai kapan kamu akan begini terus, bersandar dipelukan tiap orang, untuk kemudian pergi begitu saja kalu kamu sudah bosan?' tanya sahabatku suatu hari
aku menjawab dengan gelengan
'jika waktunya sudah tiba, aku tau dengan pasti kapan harus berhenti dari semua ini' kataku dengan pasti

sampai beberapa saat yang lalu aku masih belum tau kapan waktu itu, waktu yang tepat untuk BERHENTI.

sampai beberapa saat yang lalu, aku masih saja menautkan tubuhku dari satu pelukan ke pelukan lain, walau hatiku tetap terbungkus rapi untuk satu orang nun jauh disana, it's not a big deal, berkencan dengan beberapa orang sekaligus, menemui orang-orang baru, percintaan demi percintaan, orgasme demi orgasme.. smua terlewat begitu saja tanpa arti.

Lalu kemudian, waktu mempertemukanku kembali dengan wanita ini.
wanita yang dulu pernah ada dihidupku, mengisi hari-hari pendekku.

dia bukan orang baru, karna nyatanya sudah lebih dari 4 tahun kami saling mengenal. Walaupun pertemuan terakhir kami meninggalkan luka yang dalam buat dia,
aku, seorang buluk, ternyata masih menjadi seseorang yang berarti buat hidupnya.

Bisa dibilang, kisah kami ini bukanlah happy-ending story.
walau sudah 4 tahun saling memendam cinta, akhirnya nasib mempertemukan kami dalam kondisi yang serba sulit.

masing-masing telah berpemilik.

godaan terbesar adalah, ketika kekasih kita jauh, butuh bahu untuk bersandar.. dan dengan tiba-tiba, cinta itu datang.
sumpah mati aku sama sekali tidak pernah bersedia untuk bermain hati, menanggalkan kesetiaan demi orang lain dengan melibatkan hati, itu haram hukumnya.

maka aku meninggalkannya.

kembali datang, bukan cinta yang ditawarkan.
dia, dengan segala kelemahannya, mencoba mengajak berdamai dengan hati kami masing-masing.
'hubungan kita tidak akan lebih dari seorang sahabat' tawarnya ketika dia mencoba kembali memasuki ritme hidupku
aku mengangguk, hubungan seperti inilah yang dari dulu aku cari dalam diri seseorang

dan kami benar-benar menjadi seorang sahabat, saling mendukung, saling menguatkan, dan tidak membiarkan seorangpun menganggu hubungan kami dengan patner kami masing-masing..

aku dan kekasih tercinta
dia dan belahan jiwanya

masing-masing terpisah jarak

tapi biarkan kami yang dekat, menjaga satu sama lain..

dan jika sekarang aku memutuskan untuk mengakhiri segala permainan konyol dengan banyak orang itu.. tak lain dan tak bukan adalah karna, aku ingin, hanya ada mereka.. hati-hati yang sedang kucoba untuk dibahagiakan..

sekarang, aku bisa berkata, bahwa inilah saat yang tepat untuk BERHENTI.

:: untuk cell, dan umur kita yang panjang ::

5 komentar:

mix mengatakan...

okey....thxs yuk uda baca2...matur nuwun...

Anonim mengatakan...

kadang Tuhan menguji kesetiaan kita dengan mempertemukan orang2 lama yang sempat terlupa namun masih tersimpan di hati...
buluk...ikuti kata hatimu

si buluk mengatakan...

duh..

cherry makin dewasa aja ..

saya jadi naksir nih :D

*sambil mengedipkan mata.. tring tingg tingggg*

Anonim mengatakan...

touchy ...

:)

salam,
ej rose

look at "a World" mengatakan...

"Cinta itu semakin dicari, maka semakin
tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam
lubuk hati, ketika dapat menahan
keinginan dan harapan yang lebih.
Ketika pengharapan dan keinginan yang
berlebih akan cinta, maka yang didapat
adalah kehampaan… tiada sesuatupun
yang didapat, dan tidak dapat
dimundurkan kembali. Waktu dan masa
tidak dapat diputar mundur. Terimalah
cinta apa adanya."
tuh plato yang bilang:p