sexual abusement



butuh berapa lama dia akan memintaku menemaninya tidur saat dia mngatakan aku cantik? Owkay, jawabnya adalah satu minggu.

Damn, andai aku punya a lisence to kill, orang pertama yang akan kubunuh adalah dia, tua bangka yang olala, adalah bosku, pemilik 80% saham di radio tempat aku menerima gaji tiap bulannya.

Bukan gossip lagi kalo dia, si tua yang konon katanya sudah naik haji 2x, tapi kelakuannya tetap bejat, suka banget menggoda pegawai, terutama penyiar perempuan, yang notabene masih ting-ting, bahenol dan seksi, dan aku merasa aman karna aku tak termasuk dalam kategori itu.
Paling tidak dengan postur tubuh yang ceking dan muka ala kadarnya ini, dia tak tertarik untuk menggodaku.
Tapi ternyata, aku salah besar, keputusan untuk memotong pendek rambutku adalah salah salah besar!

Diawali ketika dia melihat potongan rambutku yang berubah, dia mulai mendekat, dan secara terang-terangan dia bilang kalau aku makin cantik. Pujian? Tentu saja bukan, itu adalah tanda alarm bahaya, bahwa setelahnya, aku mesti memberlakukan siaga satu. Bahakan didepan pegawai lainnya, saat meeting, dia mengatakan kalau aku cantik, dan dia menyukai perubahanku yang sekarang. Owkay.. dukungan moril langsung datang dari kawan-kawanku, ples peringatan untuk tidak sendirian saja didekatnya, karna teman-temanku bahkan bisa membaca gelagat dan aura cabul dari wajah si tua itu saat memandangku. Hyaikzz..!

Sialnya, pada bulan ini, tiba-tiba Station Managerku merubah jadwal siaran dengan seenaknya. Si Buluk: Selasa, jam 06.00-09.00

Konspirasi!

Karna tepat tiap selasa jam 6, si Tua itu datang dari Rembang untuk meeting dengan Direksi. Dan pasti begitu dia sampai semarang, tempat pertama yang dituju adalah radio kebanggaannya, dimana pegawainya menjerit minta kenaikan gaji. Dan AKU, ada di kantor untuk siaran pagi, SENDIRIAN, oh.. so sweet!

Dan tragedy berdarah itu terjadi juga. Selasa pertama, bertanya: aku sudah punya pacar belum, kujawab: sudah

Selasa kedua: udah ngapain aja sama pacar, kujawab: nggak ngapa2in

Selasa ketiga: kenapa ngga ngapa-ngapain, kujawab dengan senyum seramah mungkin: bentar ya pak, saya mau siaran.

Selasa-selasa sesudahnya: ajakan untuk makan, kencan, tidur, selingkuh atau apalah namanya. Kujawab dengan tegas: tidak

Mungkin ga bakal jadi sesuatu yang penting kalo si tua ini Cuma mesum di mulut, tapi.. ternyata tangannya pun ikut kelayapan dimana-mana saat dia berbicara.
Kemarin tepatnya, pas aku lagi sibuk browsing berita, tiba-tiba aja dia muncul dibelakang, pura-pura nanya aku lagi ngapain, sambil tangannya gerayangan ke punggung, ouch!

Spontan aku berdiri dan menampar dia.. itu yang harusnya kulakukan! Tapi kennyataanya, persis kaya di film-film, aku hanya berdiri, tersenyum dan segera pergi dari situ.

Ingin rasanya aku ngambil batako dan nimpuk kepalanya saat dia molei grepa-grepe, meluk ato ngelus2 rambutku kaya anak kucing, tapi toh aku berada pada posisi lemah, dan sama kaya korban-korban pelecehan seksual lainnya, aku hanya bisa diam, mengumpat dalam hati dan meneriakkan ini disuatu tempat.

Stupid, huh?!

2 komentar:

cherry mengatakan...

aih...aih...pagi-pagi dapet mimpi buruk ya buluk?. ouw..salah, dapet durian runtuh kaleee hahahahaha

si buluk mengatakan...

waduh.. sayangnya saya ga suka durian tuh!