Mungkin percintaan ini akan menjadi kado terakhir..
Mungkin ini tak ada artinya buatmu, hanya bercinta dengan seseorang yang tak kamu kenal, sekedar pemuas nafsu.. pelepas dahaga.
Mungkin juga buatku, kamu hanya suatu intro, pemanis dalam lagu hidupku.
Tapi sungguh, aku ingin menjadikan siang itu berarti buatmu, untuk sekedar mengingatku, sebagai seseorang yang pernah ada beberapa jam hidupmu, dipelukanmu.. sekedar mengingat namaku, sebagai seseorang..
Lalu kau bertanya, apa mauku..
Bercintalah denganku seperti pagi menginginkan matahari
Karna matahari hangat, dan sinarnya mampu menjadikan aku pelangi.. memenuhimu dengan warna jingga..
Sentuhlah aku seperti bara api mencengkeram kayu
Karna panasnya mampu membakar setiap inti sel gairahku
Alirilah aku seperti laut mendamba sungai
Karna basahnya menimbulkan aroma kemabuk-mabukkan,
Menjadikanku manja, bersimpuh di dadamu
Berbaringlah diatasku seperti cakrawala terbentang menyelimuti bumi
Karna dengan begitu, kamu bisa merasakan nafasku, menerjemahkan mauku..
Bercintalah denganku, seolah aku wanita terakhir dibumi
Bercintalah denganku, seolah tiada esok hari
Bercintalah denganku, bercintalah denganku.. itu mauku!
Lalu kau akan melupakanku.. kembali kepada ritmemu, dimana bukan ada aku disitu. Benar?
(untukmu.. sebagai kado dariku)
2 komentar:
Mungkin sesungguhnya orang itu sangat berterimakasih dengan kado pemberianmu. Dan mungkin juga sesungguhnya orang itu menganggapmu 'seseorang', kerna dia juga manusia yang mungkin sesungguhnya memiliki hati yang tidak terbuat dari batu.
Mungkin juga orang itu menginginkannya lagi.. juga sebagai ucapan terimakasih buat kamu.
Kamu, adalah seseorang, yang tidak akan dilupakan olehnya. Dia, mungkin berengsek. Tapi seperti aku bilang tadi, mungkin hatinya tidak terbuat dari batu.
jadi seperti itu ya?
Posting Komentar